Search
Mohammad Reza Latief
15/04/2025

Panduan Keselamatan Kerja di Laboratorium: Langkah Sederhana yang Menyelamatkan Nyawa!

Laboratorium adalah lingkungan kerja yang penuh dengan potensi bahaya mulai dari bahan kimia beracun, gas mudah terbakar, hingga peralatan listrik dan suhu tinggi. Oleh karena itu, keselamatan kerja di laboratorium bukan hanya kewajiban, melainkan kebutuhan mendasar yang harus diterapkan secara disiplin oleh setiap individu maupun institusi yang mengelolanya. Kegagalan dalam menerapkan standar keselamatan bisa berujung pada kecelakaan serius, kerugian materi, hingga dampak fatal bagi manusia dan lingkungan.

Persiapan dan Pelindung dari Berbagai Bahaya

Panduan keselamatan kerja di laboratorium

Setiap pekerja laboratorium harus memahami bahwa mereka bekerja di area dengan tingkat risiko tinggi. Untuk itu, Alat Pelindung Diri (APD) menjadi perlengkapan wajib yang tidak bisa ditawar. Berikut beberapa persiapan dasar yang harus dilakukan:

  • Menggunakan jas lab, sarung tangan, dan kacamata pelindung sebelum memulai aktivitas.
  • Mengetahui lokasi alat pemadam kebakaran, shower darurat, dan eyewash station.
  • Memastikan semua peralatan dalam kondisi layak pakai dan tidak mengalami kerusakan.
  • Menyimpan bahan kimia sesuai dengan kategorinya (bahan mudah terbakar, reaktif, korosif, dan toksik) di lemari khusus.
  • Membaca dan memahami lembar data keselamatan bahan (MSDS) sebelum menggunakan bahan kimia tertentu.

Baca Juga : Alat Keselamatan Kerja: Fungsi, Manfaat, dan Penerapannya!

Hal-Hal yang Harus Dihindari dan Penanganannya

Beberapa kebiasaan buruk di laboratorium justru menjadi sumber utama kecelakaan. Berikut hal-hal yang harus dihindari serta cara mengatasinya:

1. Membiarkan bahan kimia terbuka

Uap dari bahan kimia bisa bersifat toksik atau mudah terbakar. Selalu tutup wadah bahan setelah digunakan.

2. Makan dan minum di laboratorium

Residu bahan kimia bisa mencemari makanan dan membahayakan tubuh. Laboratorium bukan tempat konsumsi makanan.

3. Mencampur bahan kimia tanpa prosedur yang jelas

Reaksi kimia yang tidak terduga bisa menyebabkan ledakan atau pelepasan gas berbahaya. Gunakan instruksi dan takaran yang sudah ditetapkan.

4. Mengabaikan label bahan

Tidak membaca label bisa menyebabkan penggunaan yang salah. Selalu periksa dan pastikan label bahan masih terbaca jelas.

Jika terjadi kecelakaan seperti tumpahan bahan kimia, segera lakukan pembersihan dengan prosedur yang benar. Gunakan kit tumpahan (spill kit) dan ventilasi area kerja bila diperlukan. Untuk paparan langsung ke tubuh, gunakan emergency shower dan eyewash station secepat mungkin.

Baca Juga : Keselamatan Kerja di Kapal: Langkah-Langkah Penting untuk Perlindungan di Laut!

Prosedur Darurat yang Harus Diketahui

Tips keselamatan kerja di laboratorium

Baca Juga : Cari Tahu Tentang Baju Pelindung APD Demi Menjaga Keselamatan Pekerja!

Ketika terjadi situasi darurat seperti kebakaran, paparan gas beracun, atau ledakan kecil, setiap tenaga kerja di laboratorium harus tahu tindakan cepat yang harus diambil. Berikut adalah prosedur darurat yang umum:

  • Aktifkan alarm jika terjadi kebakaran atau pelepasan gas berbahaya.
  • Evakuasi area kerja mengikuti jalur evakuasi yang sudah ditentukan sebelumnya.
  • Laporkan kejadian ke petugas K3 atau pihak berwenang di fasilitas laboratorium.
  • Berikan pertolongan pertama jika ada korban, dan hubungi layanan medis segera.
  • Matikan peralatan listrik dan gas jika masih memungkinkan untuk dilakukan dengan aman.

Simulasi darurat perlu dilakukan secara berkala untuk memastikan kesiapan seluruh personel laboratorium dalam menghadapi kejadian tak terduga.

Baca Juga : Keselamatan Kerja di Industri Pengeboran: Risiko, Protokol, dan Solusi Pencegahan

Peringatan Bahaya dan Deteksi Gas Beracun

Salah satu risiko besar di laboratorium adalah paparan gas berbahaya, seperti amonia, klorin, hidrogen sulfida, karbon monoksida, atau uap pelarut organik yang mudah terbakar. Gas-gas ini seringkali tidak berbau atau tidak terlihat, sehingga bisa menimbulkan keracunan atau kebakaran tanpa disadari.

Untuk mengatasi risiko ini, sangat penting menggunakan gas detector. Alat ini dapat mendeteksi keberadaan gas beracun atau gas mudah terbakar di udara sebelum mencapai ambang batas berbahaya. Penggunaan gas detector portable atau sistem deteksi tetap (fixed gas detector) harus menjadi bagian dari sistem keselamatan kerja laboratorium, terutama di ruang tertutup atau tempat penyimpanan bahan kimia.

Gas detector dari merek seperti Gaslux bisa memberikan peringatan dini berupa alarm atau sinyal visual, sehingga personel dapat segera mengosongkan area dan mencegah kecelakaan lebih besar.

Baca Juga : Regulasi dan Kepatuhan Keselamatan Kerja: Menghindari Risiko dengan Memenuhi Standar!

Perawatan dan Maintenance di Laboratorium

Keselamatan kerja juga sangat tergantung pada kondisi fasilitas laboratorium itu sendiri. Maka, perawatan rutin sangat diperlukan, antara lain:

  • Melakukan inspeksi berkala terhadap APD, alat pemadam, dan alat ukur.
  • Mengecek dan mengganti filter ventilasi dan fume hood secara berkala.
  • Menyusun ulang bahan kimia yang sudah kedaluwarsa atau rusak kemasannya.
  • Melakukan kalibrasi alat ukur dan alat deteksi secara berkala.
  • Membersihkan permukaan kerja setiap hari untuk mencegah akumulasi zat berbahaya.

Selain itu, perlu ada dokumen SOP dan log sheet perawatan untuk memantau histori pemeliharaan alat dan fasilitas.

Keselamatan kerja di laboratorium bukan hanya soal kewaspadaan, tapi juga soal persiapan dan sistem kerja yang disiplin. Penerapan APD, pemahaman bahan kimia, kesiapan prosedur darurat, serta penggunaan alat deteksi seperti gas detector adalah elemen krusial dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman. Baik perusahaan maupun pekerja laboratorium harus saling mendukung dalam membangun budaya kerja yang peduli terhadap keselamatan.

Dengan penerapan sistem yang tepat dan konsisten, laboratorium bisa menjadi tempat kerja yang produktif tanpa mengorbankan keselamatan manusia maupun lingkungan.

Baca Juga : Alat Keselamatan Kebakaran yang Harus Dimiliki Di Tempat Kerja!

Kebakaran

  • Segera aktifkan alarm kebakaran atau beri peringatan pada orang di sekitar.
  • Gunakan alat pemadam kebakaran yang sesuai: APAR untuk api kecil, selimut tahan api untuk membungkus tubuh yang terbakar.
  • Jika api sulit dikendalikan, evakuasi area dan hubungi pemadam kebakaran.

Paparan Bahan Kimia

  • Cuci bagian tubuh yang terkena bahan kimia menggunakan air mengalir selama minimal 15 menit.
  • Jika terkena mata, bilas dengan eyewash station tanpa henti.
  • Segera hubungi petugas medis atau fasilitas kesehatan terdekat.

Kebocoran Gas

  • Aktifkan sistem ventilasi dan evakuasi area secepat mungkin.
  • Hindari menyalakan alat listrik atau api.
  • Gunakan gas detector untuk memastikan area aman sebelum kembali masuk.
  • Hubungi teknisi atau tim keamanan laboratorium.

Korsleting atau Sengatan Listrik

  • Jangan menyentuh korban secara langsung – gunakan benda isolator jika perlu menarik korban dari sumber listrik.
  • Matikan aliran listrik dari saklar utama.
  • Hubungi tim medis dan tetap dampingi korban sampai bantuan tiba.

Cedera Fisik

  • Untuk luka ringan: bersihkan dengan antiseptik dan tutup dengan perban steril.
  • Untuk luka berat: tekan bagian yang berdarah dengan kain bersih dan segera minta bantuan medis.
  • Jangan memindahkan korban cedera tulang kecuali dalam kondisi darurat (misalnya, kebakaran).

Laboratorium Aman Dimulai dari Kesadaran

Dengan memahami prosedur keselamatan dan tindakan darurat, semua pengguna laboratorium bisa bekerja lebih tenang dan aman. Jangan pernah anggap sepele potensi bahaya sekecil apapun.

Lengkapi keamanan laboratorium Anda dengan teknologi deteksi gas modern seperti Gaslux NP Multigas — pilihan tepat untuk perlindungan maksimal. Hubungi Admin kami untuk pemesanan alat pendeteksi gas berbahaya hanya di Harsa Sinergi Mandiri. Semoga bermanfaat!

Bagikan Artikel