Search
Hilman Arisyi
01/07/2025

Kenali Perbedaan Fungsi Kalibrasi dan Bump Test Gas Detector

Tahukah Anda? Gas detector yang tidak dikalibrasi adalah ibarat rem mobil yang tidak dicek rutin. Berfungsi, tapi bisa menyebabkan gagal fungsi/rem blong kapan saja. Dan saat sistem rem tersebut gagal, taruhannya adalah nyawa. Maka, bisakah sobat harsa bayangkan jika sistem gas detector tidak mengeluarkan alarm peringatan ketika lingkungan sudah dipenuhi dengan gas berbahaya yang bisa mudah terbakar atau pun meledak sewaktu-waktu? Atau jika sistem gas detector mengeluarkan alarm palsu yang bisa menyebabkan produksi terhenti tiba-tiba dikarenakan salah mendeteksi gas berbahaya? Resikonya sangat besar seperti nyawa seseorang atau pun bangkrutnya perusahaan jika terjadi berulang-ulang.

Baca juga : Pentingnya Melakukan Kalibrasi Gas Detector Fixed System

Pengertian Kalibrasi dan Mengapa Tidak Bisa Diabaikan

Kalibrasi adalah proses menyetel ulang sensitivitas sensor gas detector agar pembacaan gas tetap akurat. Seiring waktu, sensor bisa “melenceng”—baik karena :

  • usia, suhu ekstrem, atau paparan gas berlebih.
  • Jika sensor sudah melenceng, maka angka yang muncul tidak bisa kita percaya.
  • Alat bisa saja mengatakan “aman”, padahal udara sudah beracun.

Kalibrasi dilakukan dengan menggunakan gas standar bersertifikasi untuk memastikan bahwa alat kembali memberikan hasil pengukuran yang benar.

Tujuan Kalibrasi:

  • Menjaga akurasi sensor
  • Memastikan nilai ambang batas gas (threshold) sesuai
  • Menghindari alarm palsu atau gagal deteksi

Idealnya, kalibrasi dilakukan setiap 3–6 bulan sekali, atau bahkan bisa 1 tahun sekali tergantung jenis alat dan kondisi pemakaian.

Bayangkan sobat harsa berdiri di ruang dengan kadar CO tinggi, tapi alat tidak bunyi karena tidak/belum dikalibrasi. Di situlah kalibrasi menjadi urusan nyawa, bukan sekadar prosedur teknis.

Bump Test

Sementara itu, bump test adalah tes singkat untuk memastikan bahwa sensor, alarm, dan tampilan gas detector benar-benar merespons gas berbahaya.

Bump test dilakukan dengan mengekspos alat ke gas uji dalam jumlah kecil, hanya untuk menguji respons fungsional, bukan untuk menyetel ulang sensor.

Tujuan Bump Test:

  • Memastikan alarm benar-benar aktif
  • Mengecek apakah alat merespons gas berbahaya
  • Deteksi dini jika ada kerusakan sensor atau kegagalan sistem

Bump test disarankan dilakukan sebelum alat digunakan, terutama di area berbahaya seperti ruang terbatas, tambang, atau kilang minyak.

Bump test tidak menggantikan kalibrasi, dan sebaliknya kalibrasi pun tidak menggantikan bump test.
Keduanya saling melengkapi :

  • Kalibrasi menjamin angka yang akurat
  • Bump test menjamin alat berfungsi saat dibutuhkan

Baca Juga : Tips Mencari Jasa Kalibrasi Gas Detector yang Tepat!

Kesimpulan

Alat gas detector bisa menyala setiap hari. Layar bisa tampak hidup. Tapi tanpa kalibrasi dan bump test, maka kita tidak akan menyadari jika ada gas beracun di lingkungan kita yang melebihi ambang batas, membuat penggunanya merasa aman padahal sebenarnya tidak.

Pastikan gas detector sobat harsa benar-benar bisa diandalkan. Rutin lakukan kalibrasi dan bump test dapat menghindarkan sobat harsa dari kerugian besar bahkan kehilangan nyawa. Untuk layanan kalibrasi, percayakan pada CV Harsa Sinergi Mandiri yang telah menjadi mitra andalan sobat harsa yang berkomitmen terhadap keselamatan di tempat kerja. Dengan tenaga profesional yang ahli di bidangnya, serta bersertifikasi dan berpengalaman dalam menangani berbagai macam merk gas detector, kami siap membantu sobat harsa dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman.

Selain itu, kami juga menyediakan gas detector berkualitas tinggi dengan merk dalam negeri Gaslux dengan harga kompetitif. Gaslux telah menjadi gas detector andalan dan terpercaya bagi klien dan pelanggan kami. Sekarang saatnya anda juga ikut menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman serta support produk dalam negeri bersama Gaslux. Segera hubungi whatsapp kami dan dapatkan penawaran terbaiknya!

Bagikan Artikel